MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
“KETERMPILAN
DALAM PEMBELAJARAN”
Disusun
oleh:
Kelompok
4
1. LILI
RUSTARI (11411130)
2. ASWADI (11411144)
3. MOH
AMIN (11411119)
4. SAIPUL
BAHRI (11411122)
5. ISTIN
PRATIWI (11411129)
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP
MATARAM
2011-2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya terutama rahmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyusun makalah tentang Keterampilan dalam pembelajaran ini. Ucapan
terimakasih juga kami haturkan kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah
Belajar dan pembelajaran.
Layaknya manusia yang tidak memiliki kesempurnaan,
mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat
berbagai macam kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini.
Mataram, Mei 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………….…….i
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………........................ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………………………………………….1
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………1
C.
Tujuan …………………………………………………………………………...…....1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keterampialan Proses dalam pembelajaran……………………………….2
B.
Jenis-jenis Keterampilan dalam Keterampilan dalam Keterampilan Proses..………..3
C.
Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran………………………………9
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan…………………………………………………………………………..10
B.Saran
…………………………………………………………………………………10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada proses pembelajaran dimana guru diharapkan menjadi
sebagai fasilitator
dalam proses belajar mengajar, dengan pembelajaran yang lebih realistik Oleh
karena itu perlu diperhatikan
materi Keterampilan Dasar Pembelajaran sebagai dasar seorang guru melaksanakan kewajibannya dan untuk lebih
memudahkan tercapainya keberhasilan proses pembelajaran yang diinginkan.
B.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini untuk menghasilkan suatu bahan ajar kepadasiswa-siswi yang mengikuti pembelajaran khususnya
Tingkat SatuanPendidikan SMA.Latihan mengajar terbatas bertujuan agar
mahasiswa calon guru:
1. Memahami
jenis-jenis keterampilan mengajar yang essensial, untuk membent kemampuan guru yang
professional.
2. Memahami
konsep dasar dan komponen setiap jenis keterampilanmengajar
3.
Menguasai setiap jenis keterampilan, mengajar terbatas
yang essensial.
C.
Ruang Lingkup
Yang harus dikuasai oleh mahasiswa
calon guru dalam latihan keterampilan mengajar terbatas:
1.Konsep dari setiap jenis keterampilan mengajar.
2.Komponen-komponen dari suatu ketermpilan mengajar
terbatas.
3.Penerapannya didepan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau
anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik
yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada
dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14)
Menurut Semiawan, menyatakan bahwa
keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan
kemampuan- kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan
dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu
yang baru.
Dimyati dan Mudjiono (Sumantri,
1998/1999: 113) mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses bukanlah
tindakan instruksional yang berada diluar jangkauan kemampuan peserta didik.
Pendekatan ini justru bermaksud mengembangkan kemampuan- kamapuan yang dimiliki
peserta didik.
Dalam kegiatan
mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan oleh guru misalnya:
1.Melibatkan kemampuan
guru/mahasiswa calon guru untuk menguasai materi.
2.Teknik pengelolaan PBM.
3.Pengelolaan waktu.
4.Pengendalian disiplin
5.Pelayanan terhadap perbedaan
kemampuan siswa.
6.Sikap terhadap profesi.
7.Sikap terhadap siswa.
a. Keterampilan Dasar Mengajar
meliputi :
1.Keterampilan
membuka dan menutup pembelajaranKeterampilan membuka pelajaranadalah usaha guru
untuk mengkondisikanmental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran.
2.Dalam membuka
pelajaran peserta didik harus
mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan
ditempuh.Tujuan membuka pelajaran adalah :Menyiapkan
mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajariatau
dibicaraka dan
Menimbulkan
minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang akan dibicarakan dalam kegiatan
pembelajaran.Awal kegiatan pelajaran seorang guru harus melakukan kegiatan
membuka pelajaran
b. Cara untuk menimbulkan motivasi :
1.Dengan
Hangat dan Antusias
Hendaknya
ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapatmendorong
tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.
2.Menimbulkan
Rasa Ingin Tahu Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan
masalah atau kondisi
diri kenyataan sehari-hari
Contoh :
Kalau
transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa banyak penduduk di pulau
jawa tidak mau transmigrasi.
B. Jenis-jenis Keterampilan
dalam Keterampilan Proses
Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan
proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari
keterampilan-keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan
terintegrasi (integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari
enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi,
mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan
keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengindentifikasi variabel,
membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan
keterhubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengelolah data, menganalisa
penelitian, menyusun hipotesa, mendifinisikan variabel secara operasional,
merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.
Sejumlah keterampilan proses yang dikemukakan
oleh Funk di atas, dalam kurikulum (Pedoman Proses Belajar Mengajar)
dikelompokkan menjadi tujuh keterampilan proses. Adapun 7 (tujuh) keterampilan
proses tersebut adalah mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan,
menerapkan, merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan. (Depdikbud.,
1986b:9-10)
1. Mengamati
Melalui mengamati kita belajar tentang dunia
sekitar kita yang fantastis. manusia mengamati obyek-obyek dengan phenomena
alam melalui panca indra: penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
perasa/pengecap. Informasi yang kita peroleh, dapat menuntun keinginan-tahuan,
mempertanyakan, memikirkan, melakukan interprestasi tentang lingkungan kita,
dan meneliti lebih lanjut. Selain itu, kemampuan mengamati merupakan
keterampilan paling dasar dalam memproses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta
merupakan hal esensial untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses
lain. Mengamati merupakan tanggapan kita terhadap berbagai obyek dan peristiwa
alam dengan menggunakan panca indra.
2. Mengklasifikasikan
Agar kita memahami sejumlah besar obyek,
peristiwa, dan segala yang ada dalam kehidupan disekitar kita, lebih mudah
apabila menentukan berbagai jenis golongan. Mengklasifikasikan merupakan
keterampilan proses untuk memilahkan berbagai obyek dan peristiwa berdasarkan
sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan golong-an/kelompok sejenis dari
obyek atau peristiwa yang dimaksud. Contoh kegiatan yang menampakkan ketrampilam
mengklasifikasikan adalah mengklasifikasikan makhluk hidup selain manusia
menjadi dua kelompok: binatang dan tumbuhan, mengklasifikasikan binatang
beranak dan bertelur, mengklasifikasikan cat berdasarkan warna, dan kegiatan
lain yang sejenis.
3. Mengkomunikasikan
Kemampuan berkomunikasi dengan yang lain
merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Grafik, bagan, peta,
lambang-lambang, diagram, persamaan matematika, dan demonstrasi visual, sama
baiknya dengan kata-kata yang ditulis atau dibicarakan, semua adalah cara-cara
komunikasi yang sering kali digunakan dalam ilmu pengetahuan. Manusia mulai
belajar pada awal-awal kehidupan bahwa komunikasi merupakan dasar untuk
memecahkan masalah.
Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai
menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam
bentuk suara, visual, dan/atau suara visual. Contoh-contoh kegiatan dari
keterampilan mengkomunikasikan adalah mendiskusikan masalah, membuat laporan,
membaca peta, dan kegiatan lain yang sejenis.
4. Mengukur
Berapa banyak? Berapa jaraknya? Berapa ukurannya?
Berapa jumlahnya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering kita dengar atau ajukan
dalam kehidupan sehari-hari dan kita perlu untuk memiliki kemampuan menjawabnya
dengan mudah. Pengembangan yang baik terhadap keterampilan-keterampilan
mengukur merupakan hal yang esensial dalam membina observasi kuantitatif,
mengklasifikasikan dan membandingkan segala sesuatu disekeliling kita, serta
mengkomunikasikan secara tepat dan efektif kepada yang lain.
Mengukur dapat diartikan sebagai
membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Contoh-contoh kegiatan yang menampakkan keterampilan mengukur
antara lain: mengukur panjang garis, mengukur berat badan, mengukur temperatur
kamar, dan kegiatan lain yang sejenis.
5. Memprediksi
Suatu prediksi merupakan suatu ramalan dari apa
yang kemudian hari mungkin dapat diamati.
Kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan sebagai
keterampilan memprediksi, antara lain: berdasarkan pola-pola waktu terbitnya
matahari yang telah diobservasi dapat diprediksikan waktu terbitnya matahari
pada tanggal tertentu, memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
jarak tertentu dengan menggunakan kendaraan yang kecepatannya tertentu, dan kegiatan
lain yang sejenis.
6. Menyimpulkan
Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu
keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu obyek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui. Kegiatan-kegiatan yang menampakkan
keterampilan menyimpulkan, antara lain: berdasarkan pengamatan diketahui bahwa
api lilin mati setelah ditutup dengan gelas rapat-rapat, siswa menyimpulkan
bahwa lilin dapat menyala bila ada udara yang mengandung oksigen.
Enam keterampilan yang telah diuraikan
sebelumnya merupakan keterampilan-keterampilan dasar dalam keterampilan proses,
yang menjadi landasan untuk keterampilan proses terintegrasi pada hakikatnya
merupakan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
Sepuluh keterampilan terintegrasi tersebut akan diuraikan berikut ini.
1.
Mengenali variable
Ada dua macam variable yang perlu dikenal yakni
: variabel termanipulasi (manipulated variabel ) dan variabel terikat.
Pengenalan terhadap variabel berguna untuk merumuskan hipotesis penelitian.
Variabel dapat diartikan sebagai konsep yang
mempunyai variasi nilai atau konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Dengan
dua batasan seperti disebutkan sebelumnya, Kita dapat menyimpulkan bahwa
variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai atau segala sesuatu yang
dapat berubah/berganti dalam satu situasi.
Variabel termanipulasi (manipulated variable) is
deliberately changed in a situation (funk, 1985:89) sedangkan menurut surakhmad
(1978:63) menyebutnya sebagai variabel bebas yakni variabel yang diselidiki
pengaruhnya. Dengan kata lain, variabel termanipulasi atau variabel bebas dapat
kita artikan sebagai variabel yang dengan sengaja diubah-ubah dalam suatu
situasi dan diselidiki pengaruhnya.
2. Membuat table data
Setelah melaksanakan pengumpulan data, seorang
penyidik harus mampu membuat table data. Keterampilan membuat table data perlu
dibelajarkan kepada siswa karena fungsinya yang penting untuk menyajikan data
yang diperlukan penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengembangkan keterampilan membuat table data diantaranya adalah membuat table
frekuensi dan membuat table silang.
3. Membuat grafik
Keterampilan membuat grafik adalah kemampuan
mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar
dengan variabel termanipulasi selalu pada sumbu datar dan variabel hasil selalu
ditulis sepanjang sumbu vertical. Data untuk setiap variabel terjadi
sebagaimana terjadi pada table data.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan keterampilan membuat grafik diantaranya adalah membaca data dalam
table, membuat grafik garis, membuat grafik balok, dan membuat grafik bidang
lain.
4. Manggambarkan hubungan
antar variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian perlu
dideskripsikan oleh setiap peneliti. Keterampilam mendiskripsikan hubungan
antar variabel merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap
peneliti. Keterampilan menggambarkan hubungan antar variabel dapat diartikan
sebagai kemampuan mendeskripsikan hubungan antar variabel termanipulasi dengnan
variabel hasil hubungan antara variabel-variabel yang sama. Hubungan antar
variabel ini perlu digambarkan karena merupakan inti penelitian ilmah.
5. Mengumpulkan data dan
mengolah data
Keterampilan mengumpulkan dan mengolah data
adalah kemampuan memperoleh informasi/data dari orang atau sumber informasi
lain dengan cara lisan, tertulis, atau pengamatan dan mengkajinya lebih lanjut
secara kuantitatif atau kualitatif sebagai dasar pengujian hipotesis atau
penyimpulan.
Untuk mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan
mengolah data dapat melalui kegiatan yang diantaranya adalah membuat instrument
pengumpulan data, mentabulasi data, menghitung nilai kuadrat, menentukan
tingkat signifikasi hasil perhitungan dan kegiatan lain yang sejenis.
6. Menganalisis penelitian
Keterampilan menganalisis penelitian merupakan
kemampuan menelaah laporan penelitian orang lain untuk meningkatkan pengenalan
terhadap unsur-unsur penelitian. Kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk
mengembangkan keterampilan menganalisis diantaranya adalah mengenali variabel,
mengenali rumusan hipotesis, dan kegiatan lain yang sejenis.
7. Menyusun hipotesis
umumnya penelitian dimaksudkan untuk
menguji hipotesis, maka dapat dipahami mengapa menyusun atau merumuskan
hipotesis merupakan langkah yang penting sekali didalam penelitian. Pentingnya
keterampilan menyusun hipotesis dalam pelaksanaan penelitian, menyebabkan
penting pula untuk dimiliki oleh para calon penyelidik (siswa).
8.
Mendefinisikan variabel
Seperti yang kita ketahui, setiap cabang ilmu
pengetahuan mencari hubungan yang sistematis antar variabel. Untuk memudahkan
penyistematisan hubungan antar variabel.
9. Merancang penelitian
Agar suatu penelitian dapat dilaksanakan secara
baik dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermakna, maka diperlukan adanya
rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini diharapkan selalu dibuat pada
setiap kegiatan penelitian. Merancang penelitian dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan direspon
dalam penelitian secara operasional, kemungkinan dikontrolnya variabel
hipotesisi yang diuji dan cara mengujinya, serta hasil yang diharapkan dari
penelitian yang akan dilaksanakan. Contoh kegiatan yang tercakup dalam
keterampilan merancang penelitian adalah :
1. Mengenali, menentukan,
dan merumuskan masalah yang akan diteliti.
2. Merumuskan satu atau lebih “dugaan yang dianggap
benar” dalam rangka menjawab masalah.
Merumuskan “dugaan yang dianggap benar” ini disebut menyusun hipotesis.
Menyusun hipotesis dapat
dilakukan dengan mendasarkan dugaan pada pengalaman sebelumnya atau observasi atau intuisi.
3.
Memilih alat/instrument
yang tapat untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang dirumuskan.
10. Bereksperimen
Eksperimen merupakan salah satu bentuk
penelitian yang sering kali dilaksanakan oleh seorang tanpa disadari.
Bereksperimen dapat diartikan sebagai keterampilan untuk mengadakan pengujian
terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep,, dan prinsip ilmu
pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak
ide-ide itu.
Contoh-contoh yang menampakkan keterampilan
bereksperimen antara lain : menguji kebenaran pernyataan bahwa semua zat memuai
bila terkena panas dan yang tidak langsung terkena sinar matahari.
D. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran
Penerapan Keterampilan Proses dalam pembelajaran
bukan merupakan hal yang mengada-ada, akan tetapi merupakan hal yang wajar dan
harus dilaksanakan oleh setiap guru dalam pembelajarannya. Untuk dapat
menerapkan Penerapan Keterampilan Proses dalam pembelajaran, kita perlu
mempertimbangkan dan memperhatikan karakteristik siswa dan karakteristik mata
pelajaran/bidang studi. Selain itu, kita perlu menyadari bahwa dalam suatu kegiatan
pembelajaran dapat terjadi pengembangan lebih dari satu macam keterampilan
proses.
Untuk keterampilan dasar yakni mengobservasi,
mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan
pengembangannya tidak berhenti hanya pada jenjang sekolah dasar.
Penerapan keterampilan
terintegrasi PKP dalam pembelajaran jenjang pendidikan SLTP dan sekolah
menengah atas (SMA) memerlukan pembahasan teori dari tiap keterampilan
terintegrasi akan membantu memudahkan siswa mempraktekannya. Mengingat
keterampilan terintegrasi dalam PKP merupakan keterampilan melaksanakan suatu
kegiatan penelitian, maka penerapannya
dalam pembelajaran hendaknya dilakukan dengan urutan yang hirarkis. Dengan kata
lain, sebelum satu keterampilan dikuasai siswa jangan berpindah kepada
keterampilan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A .KESIMPULAN
Keterampilan
dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yang perlu dimiliki oleh
guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam mempunyai
ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang
studi khusus perlu dikembangkan.Keterampilan dasar mengajar tersebut.
Keterampilan
mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang
guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai bidang studi yang dimampu,
keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan penunjang untuk
keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
B. SARAN
Penerapan keterampilan terintegrasi
Penerapan Keterampilan Proses dalam
pembelajaran jenjang pendidikan SLTP dan sekolah menengah atas (SMA) memerlukan
pembahasan teori dari tiap keterampilan terintegrasi akan membantu memudahkan
siswa mempraktekannya. Mengingat keterampilan terintegrasi dalam Penerapan Keterampilan
Proses merupakan keterampilan melaksanakan
suatu kegiatan penelitian.
maka penerapannya dalam pembelajaran hendaknya
dilakukan dengan urutan yang hirarkis. Dengan kata lain, sebelum satu
keterampilan dikuasai siswa jangan berpindah kepada keterampilan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://pendidikan.infogue.com/keterampilan_dasar_mengajar
Nasution, Noehi,
dkk.2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
.Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1992/ 1993. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana.1998/ 1999. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
I high appreciate this post. It’s hard to find the good from the bad sometimes. would you want update more information? I have blog on How To Choose A Webcam .
ReplyDeleteAre you looking to troubleshoot how to choose Webcam in Windows?